Pada tahun tersebut mungkin bakso di Jakarta masih seharga Rp.200. Yang pasti di Yogyakarta masih sekitar Rp 150 per mangkok, bahkan masih ada yang Rp 50 per mangkok, karena saya masih ingat pada saat itu beli bakso dengan satu keping uang logam Rp 100 dan satu keping uang logam Rp 50.
Dengan berkembangnya waktu dan gejolak ekonomi yang berubah, termasuk imbas dari krisis ekonomi di Indonesia, nilai tukar Rupiah anjlok melemah terhadap US Dollar, disertai kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, di Tahun 2010 ini satu mangkok bakso yang enak bisa seharga Rp. 9.000.
Dengan dihadiri Wakil Presiden Boediono, di Gedung Bank Indonesia Bandung 20 Juli 2010 Bank Indonesia telah meluncurkan uang logam baru pecahan Rp. 1.000 dan uang kertas Rp 10.000. Dengan uang logam baru itupun harus dibutuhkan minimal 5 keping untuk membeli semangkok bakso. Sungguh selisih yang sangat banyak dibandingkan tahun 1980an.
Saat di bank kemarin, saya mencoba untuk menukar uang untuk mendapatkan uang baru tersebut tetapi uang kertas Rp 10.000 sudah habis hanya dapat uang logam baru Rp 1.000, itupun hanya tinggal 40 keping atau Rp 40.000. Uang logam baru pecahan Rp 1.000 terbuat dari aluminium, di bagian belakang menampilkan gambar khas Provinsi Jawa Barat, yaitu alat musik angklung dan gedung sate. Menjelang lebaran uang baru tersebut banyak dicari orang.
1 comments:
wah Tembang Lawas malah belum dapet neeh uang baru pecahan seribu rupiah :-)
Post a Comment