Jakarta (Djakarta News)- Hari sabtu malam 19 Desember 2009, sekitar jam delapan malam kami berencana pergi ke Bekasi dengan naik bus umum dari Slipi.Setelah sekian lama menunggu bus jurusan Bekasi belum juga datang.Sedangkan bus jurusan Kampung rambutan sudah beberapa kali lewat, juga jurusan lain seperti Cibinong, Pasar Senen, Bogor, dan lain-lain.
Di tempat pemberhentian bus,ada seorang laki-laki mungkin seorang timer bus ("preman"), yang
setiap bus lewat selalu dikasih uang receh dari kernet bus, mungkin untuk jatah kalau ada penumpang masuk bus. Kami punya inisiatif untuk tanya orang tersebut, maaf pak," bus tujuan Bekasi masih ada gak ya?". Orang tersebut menjawab,"ntar lagi juga datang tenang aja." Eh ternyata benar, nggak sampai tiga menit bus jurusan Bekasi nongol.
Kami segera naik bus dan beruntung masih ada tempat duduk kosong.Di tengah bus telah berdiri seorang pengamen membawa gitar. Segera dia mengucap salam kepada penumpang dan mulai menyanyi. Lagu pertama yang dia bawakan "Aku Bukan Pilihan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals, ciptaan Pongki Jikustik.Saya mencoba pejamkan mata, ternyata suaranya bagus juga tidak kalah dengan penyanyi Indonesia Idol RCTI. Tak terasa dia sudah menyanyikan tiga buah lagu dan bus sudah sampai di halte bus depan Planet Hollywood Jakarta.Pengamen segera turun setelah mendapat recehan dari beberapa penumpang.
Dalam perjalanan selanjutnya bus masuk tol. Kemudian ada anak kecil membagi-bagi amplop putih kepada penumpang berharap mendapat belas kasihan dan bantuan untuk keluarganya yang tidak mampu.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, bus sampai juga di Bekasi Timur, kami turun untuk melanjutkan perjalanan ke rumah teman dan berencana menginap.
Keesokan harinya kami kembali naik bus Patas AC jurusan Bekasi - Grogol.Seperti hari sebelumnya penumpang tidak terlalu banyak, mungkin karena hari libur. Tapi yang membedakan kali ini suara pengamennya jelek sekali ga enak didengar. Kemudian ada anak kecil juga seperti kemarin membagi-bagi amplop ke penumpang. Kali ini aku tidak memberi uang kebetulan tidak ada uang pecah. Tetapi aku hanya memberi senyuman kepada anak kecil tersebut.Dengan senyuman mungkin bisa membuat sang anak merasa diperhatiin, daripada sekedar melempar recehan, karena aku yakin anak-anak seperti ini pasti jarang atau mungkin tidak pernah mendapat senyuman dari orang lain atau bahkan mungkin dari orang tuanya.
Tak lama kemudian setelah sampai di tol jatibening naik seorang anak mengajak anak yang lebih kecil lagi sekitar umur dua tahun dan digendong. Ternyata kedua anak tadi pengamen. Anak yang besar menggunakan alat musik sederhana berupa kayu yang dipukul-pukul, sedangkan anak yang balita digendong sambil menyanyi dengan diiringi anak yang besar. Wah!!! hebat anak balita tersebut bisa menyannyi empat lagu orang dewasa layaknya Idola cilik, tapi ini lebih cilik lagi. Dia menyanyikan lagu seperti lagunya Virgin, Dewa 19, ST 12, dan satu lagi aku lupa, walaupun kadang agak tersengal.Heran benar-benar heran......
Akhirnya sampai juga bus di Slipi.
bersambung ke cerita lainnya yah...
2 comments:
Hmmmm..... Interesting!! :D
@Zacky, thanks ya, atas commentnya :)
Post a Comment